Pesan Moral " Surga Yang Tak Dirindukan"

https://id.wikipedia.org/wiki/Surga_yang_Tak_Dirindukan
Surga yang Tak Dirindukan Disadur dari id.wikipedia.org adalah film drama Indonesia yang dirilis pada tahun 2015. Diangkat dari novel karya Asma Nadia dengan judul sama, film ini dibintangi oleh Fedi Nuril sebagai Prasetya, seorang arsitek yang terpaksa menikahi seorang wanita depresi demi menyelamatkan nyawanya, Laudya Cynthia Bella sebagai Arini, istri dan cinta sejati Prasetya, dan Raline Shah sebagai Mei Rose, seorang wanita depresi yang diselamatkan oleh Prasetya dan menimbulkan berbagai konflik dalam rumah tangga Prasetya dan Arini.

Surga yang Tak Dirindukan dirilis perdana pada tanggal 15 Juli 2015, dan langsung menjadi salah satu film paling sukses yang dirilis tahun itu. 

Berkat kesuksesan film ini, MD Pictures dikabarkan tengah memproduksi sekuel dari film ini. Sebuah teaser berdurasi empat menit dari sekuel film ini telah dirilis bulan Oktober 2016 lalu, dan memberikan kepastian tayang tanggal 15 Desember 2016. Seluruh tim produksi film ini akan kembali menangani film sekuel tersebut, dan aktor Reza Rahadian dikabarkan ikut tergabung dalam sekuel film tersebut.

Pesan moral dari film  Surga yang Tak Dirindukan tidak semata tentang poligami walaupun dengan poligami tersebut sangat menyentuh tentang Habluminalloh dan Habluminannas dengan pondasi qodarulloh diantaranya:

  1. Kemanusiaan, Pada saat melihat orang lain yang kesulitan sudah menjadi kewajiban kita untuk membantu. Adegan ini ditunjukkan oleh Prasetya beberapa kali adegan, walaupun kita sedang ada kesibukan/keperluan ada orang lain yang lebih membutuhkan maka ada prioritas untuk membantu orang lain. Ini juga ditunjukkan Prasetya pada saat melihat kecelakaan mobil yang ternyata ada Mei Rose yang putus asa dengan mencoba bunuh diri karena masalah hidup. Ternyata mengandung dan harus dioperasi caesar, dengan segenap kemampuan Prasetya membantu. Sampai pada saat Mei Rose mencoba bunuh diri dari akan loncat dari gedung, Prasetya mencoba memberi harapan kehidupan seorang wanita yang putus asa, dan berjanji akan menikahinya (optional) agar tidak jadi bunuh diri.
  2. Keikhlasan, Istri pertama Arini yang akhirnya mengikhlaskan kehadiran Mei Rose atas dasar kemanusiaan dengan mengesampingkan keegoisan istri pertama yang ingin memiliki sepenuhnya suami yang dicintainya dilain sisi ada hak orang lain, yaitu posisi istri kedua karena qodarulloh seperti diuraikan kondisi tersebut di atas. 
  3. Kepasrahan Atas Takdir Alloh SWT, Ikhlas berbagi bahwa ada hak orang lain walaupun mungkin menyakitkan namun atas dasar iman, nafsu (egois,amarah,dengki) terhadap orang lain sirna menjadi pasrah atas takdir Alloh SWT sehingga menjadi ringan dan menghasilkan kebahagiaan.